Rabu, 31 Desember 2014

Laporan Membaca Buku “UdahPutusinAja”










ANGGITA GHINA SAFIRA
NIS1861
X MIPA 5
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
2014

Laporan Membaca Buku


1.      Judul Buku                  : Udah Putusin Aja
2.      Nama Pengarang         : Felix Y. Siauw
3.      Nama Penerbit             : Mizania
4.      Tahun Terbit                : 2013
5.      Jumlah Halaman          : 180



KATA PENGANTAR
         
Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat  yang diberikanoleh-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga sangat berterimakasih kepada Kedua Orang Tua saya yang terus memberikan saya motivsi untuk menyelesaikan laporan ini.Selanjutnya tidak lupa saya ucapkan beribu rasa terimakasih kepada Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bapak Masrani M.Pd, yang telah senantiasa tanpa henti menbina ,mengajari, dan member masukan terhadap laporan yang sedang saya tulis ini. Saya juga sangat berter ma kasih kepada semua teman-teman yang terus mendukung dan menyemangati saya dalam mengerjakan laporan ini. Saya juga sangat berterimakasih terhadap pihak-pihak yang sudah bekerjasama dengan saya dalam mengerjakan laporan ini. Dalam laporan ini saya akan membahas buku tentang ajaran Islam yang mengajarkan tidak diperbolehkannyya pacaran dikalangan orang-orang yang belum menikah. Selamat membaca laporan ini.







                                                                                               


Samarinda, 23 November 2014


                                                                                                Penulis


DAFTAR ISI


DAFTAR ISI 1
PENDAHULUAN 2
URAIAN 3
BAB I  |”Cinta Itu Fitrah” 3
BAB II |”Salahkah Merasa?” 4
BAB III |”Pacaran Tanda Dewasa Atau Beradegan Dewasa?” 5
BAB IV|”Pacaran Dalam Pandangan Islam” 6
BAB  V|”Udah Putusin Aja” 7
BAB VI|”Bagi Yang Sudah Siap” 8
BAB VII |”Khitbah-Ta’aruf Bagi Yang Sudah Siap” 9
BABVIII|”Bagi Yang Belum Siap” 10
BAB  IX  |”Udah Putus, Galau,Nih!Gimana Bisa Move On?” 11-12
BAB X    |”Yang Muda Yang Bercinta” 13
BAB XI   |”Kapan Aku Menikah?” 14
KESIMPULAN 15
PENUTUP 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 18


PENDAHULUAN

Laporan ini mengupas tentang buku yang mengupas habis tentang ruginya budaya anak muda zaman sekarang yang dimana, mereka cenderung sekali untuk menjalani hubungan yang bernama “pacaran”.Pacaran sudah menjadi hal lumrah untuk mereka, bahkan jika ada yang tidak menjalani hubungan “pacaran” itu, mereka akandiolok-olok oleh temannya. Dan mereka mendapat kepuasan sendiri di dalam diri mereka jika pacaran.Padahal mereka belum cukup umur sama sekali untuk menjalani proses itu. Oleh karena itu, buku ini juga mengupas tuntas tentang pacaran dalam prespektif islam. Sehingga, para generasi muda dapat sadar atas apa yang mereka perbuat dan kembali ke jalan yang benar, memotivasi mereka untuk memutuskan jalinan yang terhubung, sesuai judul buku ini. ‘Udah Putusin Aja”. Selamat membaca laporan tentang buku ini.


URAIAN
BAB I | “Cinta Itu Fitrah”
Kita manusia biasa yang memiliki cinta tiada yang salah karena cinta itu anugrah”.
Pada kutipan ini terkutip bahwa, tidak ada manusia yang salah karena memiliki perasaan cinta, karena cinta itu memang anugrah dari Allah SWT.Ya, benar sekali bisa kita bayangkan, cinta ada dimana-mana.Cinta itu menghiasi setiap bagian kehidupan, dan setiap waktu kehidupan.Cinta menghiasi kehidupan di keluarga, kehidupan di sekolah, perasaan cinta terhadap seseorang, perasaan cinta ke suatu benda atau barang.Bila tidak ada cinta, hidup-pun menjadi sangat hampa dan membosankan.Bagai sayur tidak berkuah.Karna cintalah yang melengkapi segala sesuatunya.Cintalah yang menghadirkan atmosir yang nyaman dan cenderung saling memiliki.Jadi tidak usah heran, kalau ada anak kecil, dan anak yang masih muda belia, jika mereka merasakan cinta, itu sangat lumrah karena cinta itu memang anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Islam tidak pernah mengharam kan cinta, malah agama islam sangat mendukung cinta, dan menjunjung rasa cinta yang tinggi. Namun, ini lebih ke rasa cinta terhadap Allah SWT.Dan juga sangat bagus jika ada anak seumuran SMA atau SMP, atau bahkan SD yang sudah merasakan cinta, itu malah tanda-tanda bahwa si anak ini sudah mepunyai insting untuk meneruskan keturunan. Namun hati-hati karena jika perasaan cinta ini tidak dijaga ,bisa menjadi sesuatu yang sangat buruk. Jadi kesimpulannya cinta ini adalah suatu hal yang sangat suci yang digunakan untuk menyempurnakan kehidupan, dan juga untuk menghadirkan kenyamanan dan kasih sayang terhadap semua kalangan.
  
BAB II | “Salahkan Merasa?”

Islam memandang cinta itu agung dan suci, karenanya perlu diatur, dan aturannya tidak tanggung-tanggung, langsung dari pencinptanya, Allah Swt.”
Seperti yang ada dikutipan kalimat itu , islam memandang cinta sebagai sesuatu yang sangat agung dan suci. Berarti islam itu memandang bahwa cinta itu adalah sesuatu yang sangat sakral dan sangat special dan istimewa. Iya, karna seperti yang terdapat didalam kutipan itu, karna sangking agung dan sucinya, Allah mengatur sendiri tentang aturan aturan cinta. Berarti jika ada yang ingin merasakan cinta, dia harus mengikuti perintah-perintah yang diberikan oleh Allah Swt. Jadi adalah tidak diperbolehkannya merasakan cinta dengan sembarangan ,apalagi untuk generasi muda zaman sekarang yang telah salah kaprah dalam menganggap arti “Cinta” mereka kira cinta bebas untuk di rasakan siapa saja, dan kapan pun. Padahal itu sangat salah besar. Karna tidak boleh merasakan cinta sembarangan .Karna cinta ini adalah sesuatu yang sangat di augungkan dan dimuliakan oleh Allah Swt, maka yang mau memiliki cinta yang sangat dimuliakan oleh Allah ini wajib menjalani aturan-aturan yang telah diberikan oleh Allah Swt.
Aturan-aturan itu sangat banyak, salah satunya adalah tidak diperbolehkannya laki-laki dan perempuan melakukan kontak fisik, seperti :bersentuhan tangan; berpelukan; apalagi berciuman. Allah berfirman untuk mejauhi zina.Zina ini adalah dimana laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan dan dosa mereka itu sangatlah besar. Cabang zina-zina ini sangatlah banyak seperti: Zina tangan; Zina Badan; Zina Telinga; Zina Mata; Zina Pikiran; Zina Hati. Nah, dari semua factor ini mengacu ke “Pacaran”. Dan ini yang juga membuktikan bahwa ,Allah melarang keras terjadinya “Pacaran”.
 
BAB III | “Pacaran Tanda Dewasa atau Beradegan Dewasa?”

Tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan bebas hambatan menuju zina dan ini hal yang sangat memprihatinkan”
Bisa kita lihat disini, terkutip bahwa pacaran adalah jalan bebas hambatan menuju zina.Pertama-tama, apakan “Jalan Bebas Hambatan”?“Jalan Bebas Hanbatan” adalah suatu jalan besar, yang biasanya menyerupai tol, dimana ini terletak di atas, yaitu naik tanjakan, ataupun jalan khusus yang disediakan untuk menuju tempat tertentu dan itu adalah jalan satu arah.Karna jalan bebas hambatan ini menyerupai jalan tol, jalan ini lumayan besar dan lebar. Maka, orang-orang yang berkendara di atasnya dapat bebas melaju dengan cepatnya tanpa khawatir akan terhalang, apalagi untuk terkena macet.
Nah, setelah saya menjelaskan definisi “Jalan Bebas Hambatan” itu, maka penjelasan dari kutipan buku di atas itu adalah: Pacaran adalah suatu jalan yang dapat menjerumuskan orang-orang didalamnya menuju zina yang tidak bisa dicegah atau dihambat, karna itu memang sudah pasti. Jadi ,sudah menjadi kepastian bahwa orang yang sedang menjalani hubungan “pacaran” lambat laun akan terjerumus ke dalam zina.Dan itu sudah menjadi kepastian karna Allah Swt. Telah benar-benar melarang keras “pacaran” itu. Ya, memang ini sangat-sangat memprihatin kan. Bayangkan saja, padahal generasi muda zaman sekarang itu sudah mempunyai budaya pacaran yang sangat melekat dalam diri mereka.Berarti tidak dipungkiri lagi bahwa sebagian dari generasi muda Indonesia mungkin sudah melakukan zina, atau lebih parah lagi.  Dan pacaran itu 100% merugikan wanita cepat atau lambat, dan juga pacaran 100% merugikan pria cepat atau lambat

BAB IV | “Pacaran dalam Pandangan Islam”

“Islam memandang lelaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliannya, namun berbeda dalam hal fungsi dan penempatannya.”
Seperti yang terkutip di kalimat itu, laki-laki dan perempuan itu sama dalam penciptaannya, namun berbeda dalam pertempatannya. Ini jelas sekali, karena laki-laki dan perempuan itu bukan mahram.Maka seharusnya, hidup laki-laki dan perempuan itu dipisah kecuali yang sudah menjadi mahram (suami-istri).Contohnya sekolah, jalan-jalan, seharusnya memang harus dipisah. Namun, sayangnya di zaman era globalisasi ini, di zaman kapitalis ini, dimana budaya barat yang membebaskan ikatan antara laki-laki dan perempuan yang dapat bebas berinteraksi satu sama lain. Dan itu sangat memacu terjadinya interaksi antara laki-laki dan perempuan yang hanya berduaan saja. Sebenarnya ini sangat dilarang oleh islam. Karna jika ada laki-laki dan perempuan bersama-sama, maka yang berada di antara mereka ialah setan.Dan itu sudah pasti. Dan sudah dijelaskan, jika setan sudah menghasut dan menggoda salah satu dari mereka berdua, pasti mereka akan melakukan hal yang sangat tidak semestinya. Dan itulah yang ditakutkan, karna pasti akhirnya wanita yang akan menderita ,dan mereka berdua, akan mendapatkan dosa yang sangat besar.
Namun, sebenarnya dalam islam itu memperbolehkan interaksi antara wanita dan laki-laki dalam beberapa hal yang “syar’I” yaitu hal yang memang diperbolehkan oleh islam yaitu: Belajar Mengajar; Kedokteran; Ibadah Haji; Berjihad di Jalan Allah. Iya, disemua kegiatan itu islam memperbolehkan laki-laki dan perempuan dalam berinteraksi, namun tidak selebihnya. Jadi, bagi laki-laki dan perempuan, sudah semestinya bagi mereka untuk menjaga jarak, dan saling menjaga diri mereka sendiri demi kesucian mereka masing-masing.

BAB V | “Udah Putusin Aja..”

“Cinta itu memikirkan yang dicintai ,bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti”
          Sesuai yang ada di kutipan itu bahwa cinta yang sesungguhnya itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini. Sesuai dengan arti pacaran yang sebenarnya yang sudah saya jelaskan di penjelasan yang sebelumnya ,bahwa pacaran itu adalah perbuatan yang sangat merugikan dan merupakan dosa yang sangat besar. Ya, pacaran anak muda sekarang itu identik dengan kata-kata rayuan seperti, sayang, cinta, dan lain-lain.Kata-kata sakral itupun meluncur dengan sangat mudahnya dari mulut anak-anak yang masih muda belia, dan mungkin belum tau menau tentang perasaan cinta dan sayang ini. Apalagi pacaran zaman sekarang itu identik dengan sentuhan tangan ,peluk-pelukan, dan bahkan ciuman. Itu sangat memprihatinkan. Bahkan jika pacaran ,namun tidak melakukan hal-hal itu mungkin terasa tidak afdol dan aneh.
            Oleh karena itu, kutipan“cinta itu adalah memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti”, (khususnya bagi kaum lelaki) artinya adalah, jika seseorang benar-benar mencintai seseorang yang ingin dia miliki, sesorang yang menjadi pujaan hati ,sesorang itu harus benar-benar menjaganya, bukan hanya kesenangan sesaat dengan memegang-megang atau berbuat zina dengannya. Seseorang itu harus memikirkan apa yang terjadi selanjutnya jika merusak kesuciannya, bayangkan ,jika engkau menjadi dirinya, kesedihan, kekecewaan, dan kepedihan akan menghiasi hari-harinya di masa depan. Jangan hanya memuaskan nafsu bejat, yang tak ada gunanya ,namun tidak memikirkan apa yang terjadi pada orang yang dicintai.
            Bayangkan, jika engkau benar-benar menjaga sesorang yang engkau cintai, dan benar-benar bersama dengannya, memilikinya, pada saat yang tepat. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan yang tiada duanya. Karena Allah Swt. Benar-benar memerintahkan umatnya untuk menikah. Dan jika engkau menikah akan mendapat banyak sekali berkah dan rahmat, namun jika seseorang itu pacaran, ia malah akan mendapat maksiat ,dosa besar, dan laknat Allah Swt.

BAB VI | “Bagi yang Sudah Siap”       

“Dalam islam ,pernikahan adalah jalan untuk menyalurkan cinta dengan bertanggung jawab dan penuh komitmen”
          Artinya adalah pernikahan adalah jalan untuk menyalurkan cinta yang di-ridhai oleh Allah.Jadi, dengan menikah, kita dapat menjalin kasih yang halal dengan orang yang kita cintai, dan yang ingin kita miliki, namun dalam ridha Allah, dan di jalan yang benar. Dan pernikahan itu adalah suatu jalan memadu kasih yang diberikan oleh Allah dan akan mendapatkan banyak berkah. Daripada pacaran yang sudah jelas akhirnya akan meninggalkan sengsara, lebih baik untuk segera menikah.
            Namun, pernikahan itu sepaket dengan tanggung jawab dan komitmen.Pernikahan itu sesuatu yang sangat sakral, dan istilahnya, pernikahan adalah bagaimana kita mengarungi bahtera lautan hidup baru bersama pasangan kekasih dengan ridha Allah.Saat menikah, bagi perempuan, orang yang pertama harus dipatuhinya adalah suaminya, bukan orang tuanya.
            Seorang pria yang menikah itu wajib menjadi imam yang baik bagi keluarganya untuk memimpin mereka ke surga Allah, kewajiban suami itu sangatlah banyak, suami harus menafkahi keluarganya, memberikan rasa aman pada keluarganya, menjaga keluarganya, dan nasib istri dan anak-anaknya itu terletak pada pundak ayah, yang harus bekerja keras untuk menghidupi mereka. Bagaimana, tugas seorang Ayah ini benar-benar berat bukan?
Kemudian ,suami istri itu tidak boleh melakukan sesuatu yang melanggar komitmen mereka. Karena seseorang yang menikah ,sudah benar-benar terikat, dan tidak boleh berhubungan yang tidak halal dengan yang bukan mahramnya. Kecuali dalam hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah SWT, seperti pekerjaan, kesehatan, pendidikan.Walaupun ada status “Cuma teman” ini tetap saja haram.Jadi konsekuensi menikah ini sungguhlah keras dan tidak semudah yang dibayangkan karena penuh dengan komitmen dan tanggung jawab.
 Jadi sudah dapat dibayangkan, jika kita ingin merasakan cinta, harus menikah, agar segera menghindarkan fitnah ,namun konsekuensi menikah ini sangat besar, jadi jangan berani-beraninya mengumbar-ngumbar rasa yang sama sekali tak semestinya anak yang belum cukup umur rasakan.
  
BAB VII | “Khitbah-Ta’aruf Bagi yang Sudah Siap”

“Perikahan di dalam Islam adalah sebuah ikatan suci”
          Bagi yang sudah merasa dirinya siap untuk menikah, ada jalan bagi mereka yang benar-benar ingin mematuhi perintah Allah.Yaiu, Khitbah-Ta’aruf. Islam memandang wanita itu suci dan makluk terhormat, karenanya islam merancang sebuah jenis interaksi yang tiada merugikan wanita atau lelaki yang telah sampai pada kemampuan kesiapan, lalu menginginkan untuk menikah. Rancangan itu adalah “khitbah” (peminangan) dan  “ta’aruf ” (perkenalan). Lelaki atau wanita itu boleh memilih pasangan yang mereka sukai yang sudah siap membina rumah tangga.Lalu setelah mereka menemukan pasangan yang mereka sukai mereka dapat meminangnya yaitu meng-kitbah nya karena Allah pun telah membolehkannya.Khitbah ini dilaksanan dengan mempelai pria datang ke rumah perempuan yang akan dipinangnya, dan meminangnya di depan keluarga besar si perempuan serta meminta persetujuan keluarga besarnya. Peminangan ini adalah proses bertanyanya pihan lelaki  kepada sang perempuan apakah dia bersedia membina rumah tangga bersama sang pria, dan menikahinya. Dan juga dalam proses khitbah dan ta’arufan  ini si pihak peminang dapat meminangnya secara langsung atau dengan sindiran. Sindiran itu berarti, melamarnya melalui wali.Jadi wali yang menyampaikannya.Kalau langsung adalah, penyampaian kepada sesorang yang dipinang secara langsung, tidak melalui perantara/wali.
            Dan bagi mereka yang sudah sampai pada tahap khitbah dan ta’arufan ini, diperbolehkannya bagi mereka untuk saling melihat sehingga munculnya rasa ketertarikan diantara mereka. Sehingga memantapkan hati mereka untuk lanjut di proses khitbah  danta’arufan ini. Namun, itu bukan melihat aurat yang dilarang oleh Allah SWT.Bagian yang diperbolehkan untuk dilihat ini adalah, muka, punggung telapak tangan, dan telapak tangan. Namun saat proses khitbah dan ta’arufan ini tidak boleh dilakukan dengan jangka waktu yang terlalu lama, dan juga tidak boleh lanjut ke hubungan yang tidak halal, seperti berkiriman pesan yang mesra, ataupun saling berkiriman foto manja. Jadi proses khitbah dan ta’arufan ini dilakukan dengan sewajarnya saja.
            Namun, jika mereka yang sudah saling ber-khitbah dan ber-ta’arufan tidak tertarik saat proses saling melihat, maka mereka sangat boleh membatalkan proses khitbah dan ta’arufan ini. Dan tidak ada pihak yang dirugikan sama-sekali. 
  
BAB VIII | “Bagi yang Belum Siap”

“Ketika hasrat terhalang syariat, cinta tak mampu melekat karna takut maksiat, sahalatlah berbilang rakaat atau puasalah selagi dapat”
          Kalimat diatas berarti bahwa ,saat perasaan cinta kita terhalang oleh aturan-aturan Allah, kita sudah takut untuk merasakan cinta karena takut terkena dosa maksiat, kita harus kembali kepada Allah serta melaksanakan semua ketentuan ibadahnya, shalat lima waktu, mengaji, zikir, untuk menghapuskan rasa cinta yang tak halal dari diri kita, dan juga kita harus banyak-banyak berpuasa agar puasa itu dapat membentengi diri kita dari segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.
            Kemudian kita harus pintar-pintar mencari kegiatan yang bermanfaat agar kita melupakan rasa yang kita miliki. Contohnya memasak, belajar ,berkumpul di majelis ta’lim sambil mengkaji ilmu Allah, dan banyak hal lain. Jika kita benar-benar tulus mengerjakan perintah Allah ini, maka yakinlah Allah pasti akan meridhai segala sesuatu yang terjadi di kehidupan kita.
            Kita semua pasti sudah tau makna yang sebenarnya dari pacaran, dan betapa berkahnya suatu ikatan pernikahan itu, namun dengan seperangkat konsekuensi dan tanggung jawab.Lalu ,jika anak-anak atau remaja-remaja yang membacapun sudah tau bahwa mereka belum siap, maka segeralah putuskan hubungan yang terjalin. Insya Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka. Lalu, jika tau belum siap untuk merasakan perasaan cinta, kita tidak sepatutnya untuk mengumbar-ngumbar perasaan itu, karena pada akhirnya hanya akan menghasilkan dosa dan kesengsaraan.

BAB IX | “Udah Putus, Galau, Nih! Gimana Bisa Move On?”

“Manusia ciptaan Allah diberi satu hal yang juga diberikan kepada makhluk hidup yang lain, yaitu kemampuan untuk merasa. Dalam pembahasan kita ini dinamakan dengan naluri”
Anak muda di zaman sekarang terkadang memang agak ribet, apalagi anak muda yang sering “galau”. Tetapi sayangnya, ketika mereka galau mereka akan menyusahkan banyak orang disekitarnya, seperti orang tua mereka, teman, ataupun guru disekolah. Galau itu ditandai dengan banyak melamun, mengasingkan diri, dan juga banyak mendengarkan lagu-lagu mellow.Dan ini sangat tidak bermanfaat.
Sebenarnya seperti kutipan di atas, Allah SWT. Ini mengkaruniai manusia dengan berbagai akal dan pikiran, dan semua itu terangkum menjadi sebuah kata yaitu, “naluri” . Dan naluri manusia ini ada 3 yaitu:
1.      “Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri” Nah, di sifat eksistensi adalah identik dengan “keegoisan” jadi rasa dimana kita selalu berjuang dalam mepertahankan diri, marah bila dihina, kesal jika diabaikan, selalu ingin jadi yang terbaik di atara orang orang, selalu senang bila dipuji, dan sifat ini adalah sifat yang paling ini disaat zaman dahulu dimana manusia-manusia purba berjuang untuk mempertahankan diri mereka pada lingkungan yang ekstrim itu.
2.      “Naluri untuk melanjutkan keturunan” Nah, hal ini yang paling mendasar dari diri kita. Bagaimana kita dapat mempunyai perasaan suka terhadap sesorang ,bagaimana kita ingin terus selalu bersamanya, disampingnya, semua hal itu adalah naluri untuk melanjutkan keturunan. Jadi, sudah seharunya kita untuk pintar-pintar menjaga diri, karna jika salah, kita akan melakukan perbuatan yang tidak semestinya dan yang akan menghasilkan dosa besar.
3.      Naluri untuk mengagungkan sesuatuJadi naluri untuk mengagungkan sesuatu ini dimana kita itu mempunyai  rasa harus mengagungkan sesuatu, mengagumi sesuatu, memuja sesuatu, dan itu membuat mereka aman saat melakukan itu. Contohnya adalah jika orang-orang zaman dahulu yang menyembah pohon ,matahari, benda-benda, ataupun arwah leluhur mereka.
Lalu, perasaan galau itu datang dari naluri meneruskan keturunan. Karna galau yang dimaksud adalah, galau dimana tidak dapat mendapatkan orang yang dicinta. Nah, itu menimbulkan perasaan gelisah, gundah, galau. Tapi tenang perasaan galau yang datang dari naluri ini adalah perasaan yang dapat dikontrol dan dihilangkan. Caranya adalah:
1.      Mengingat Allah akan membuat galau karena cinta menjadi kertenangan. Karena kita sudah yakin dengan apa yang kita lakukan itu adalah untuk menjalankan perintah dari Yang Maha Esa Allah SWT. Dan juga semua perintah Allah itu akan membuahkan ketenangan karena telah melakukan perintah Allah SWT. Dan juga semua itu karena Allah SWT. Menyayangi kita, sebagai hambanya.
2.      Gabungkan diri dlam perjuangan islam. Ketika kita menggabungkan diri dalam perjuangan islam yaitu berjuang dalam mendakwahkan agama Islam, berjuang dalam membantu saudara, saudara kita yang masih kesulitan diluarsana, menggabungkan diri pada gerakan-gerakan Islam yang membawa kebaikan. Dari semua kegiatan ini, kita dapat makin mencintai Allah SWT. Dan kita akan makin yakin bahwa ajaran Allah SWT. Adalah yang terbaik.
3.      Bacalah kisah –kisah Rasulullah SAW., Sahabat, dan Panglima-Panglima Islam. Ketika kita membaca kisah kisah perjuangan Rasulullah SAW., Sahabat, dan Panglima-Panglima Islam, kita akan tergugah hatinya. Karna bayangkan, perjuangan mereka dalam membela agama islam, perjuangan mereka dalam mendakwahkan agama Allah SWT. Ini sangat keras dan mungkin tidak dapat dibandingkan dengan dikehidupan yang sekarang. Mereka rela mengabdikan diri mereka seutuhnya untuk Islam, para Panglima-Panglima Islam yang tiada henti berkorban dengan gagah berani menerjang ke medan perang sambil membela agama Allah SWT. Dan mereka pun tidak takut mati, karena mereka sadar, jika mereka mati atau yang lebih sopannya meninggal, balasan mereka adalah surga. Lalu bagaimana dengan perjuangan Rasulullah dan Sahabat dalam mendakwahkan  Islam, mereka rela berkorban harta, anak, istri ,tempat tinggal, demi menyiarkan Agama Allah ini. Dan mereka semua tidak kenal takut dan putus asa. Jika dibayangkan dengan perjuangan kita, itu sangat berbanding terbalik. Perjuangan kita sekarang ini hanyalah belajar, dan mejaga diri agar tidak terjerumus kedalam dosa yang lebih dalam, maka dengan membaca kisah-kisah perjuangan Rasulullah SAW., Sahabat, dan Panglima-Panglima Islam ini, akan lebih memantapkan hati kita untuk lebih istiqomah dalam menjalankan perintah Allah SWT.
4.      Menemukan hobi positif kita agar dapat mengalihkan perhatian kita dari galau. Jadi, saat kita menemukan hobi positif kita seperti memasak, belajar, jalan-jalan dengan mahram, ataupun membuat kerajinan tangan, insya Allah hal ini akan mengalihkan perhatian kita, dan juga hal ini akan membuat kita makin melupakan sesuatu yang bernama “galau”. Dan juga kegiatan ini dapat mendatangkan hal-hal yang positif untuk kita.

BAB X | “Yang Muda Yang Bercinta

“Memiliki cinta itu luar biasa, namun sebelum akad semuanya bisa jadi berbahaya. Bisa mencintai itu sebuah anugerah. Tapi bila sebelum pernikahan, itu sesuatu yang salah.”
          Jika anak muda sudah mempunyai perasaan yang mendalam terhadap sesorang ,jangan diumbar-umbar karena rasa itu belum pantas untuk dirasakan. Setiap lelaki dan perempuan pasti mempunyai nafsu, dan itu sangat wajar sekali. Maka dari pada itu, Allah memerintahkan untuk memisahkan antara laki-laki dan perempuan agar terhindar dari sesuatu yang tidak semestinya. Berpuasalah dulu terhadap cinta, tahanlah dulu cinta yang dirasakan, karna cinta itu akan indah pada waktunya. Bagaikan kupu-kupu yang keluar dari kepompong disaat yang tepat, akan menjadi seekor kupu-kupu yang indah.
            Jika kita tidak menahan rasa yang kita rasakan pada saat muda, pasti kita akan melakukan hal-hal yang menjerumuskan kita kedalam hal-hal yang maksiat, contohnya adalah saling berdua-duaan, berpegangan tangan, saling bertatapan, berpelukan, atau bahkan mengaju ke hal-hal yang lebih mengerikan dari itu. Hal-hal itu sangat merugikan sekali. Sebenarnya cinta itu bukan hanya sekadar berpegangan tangan, berpelukan ,dan lain-lain. Namun, cinta itu adalah tanggung jawab. Jika kita sudah menikah, romantisme akan berubah menjadi tanggung jawab seperti yang sudah saya jelaskan di BAB VI, bahwa pernikahan itu adalah tanggung jawab, maka, jangan asal-asal mengumbar cinta jika belum siap dengan tanggung jawab yang akan dipegang.
            Cinta itu sangat luas dan ada dimana-mana, dapat terlihat dari bagaimana kerja keras seorang Ayah untuk menafkahi keluarganya, cinta seorang Ibu yang senantiasa rela mengingatkan, yang selalu memberi perhatian yang lebih kepada anak-anak, cinta seorang Ibu dalam perjuangan melahirkan kita, jadi lebih berterimakasihlah terhadap cinta, karena cinta itu sakral dan sesuatu yang sangat suci

BAB XI | “Kapan Aku Menikah?

“Menunggu dalam ketidak pastian jelas memicu gelisah apalagi ada anggapan bahwa semakin bertambahnya umur, semakin sulit juga mendapatkan pasangan hidup. Belum lagi, kenyataan bahwa wanita itu terbatas, dia dipilih,, bukan memilih. Tak seperti laki-laki yang memilih karena penawaran lebih sedikit dari permintaan”
          Kutipan yang diatas itu menggambarkan dimana seorang perempuan yang sudah siap umur ,mental, dan tanggung jawab untuk menikah menunggu saatnya untuk menikah. Dan ketika dia mematuhi perintah Allah SWT. untuk menjauhkan diri dari laki-laki dan serius dalam belajar agama, namun belum juga dipinang oleh seorang lelaki, rasa takutpun menghampirinya, dan dia bertanya-tanya kapan dia menikah. Lalu, setan akan memasuki batin perempuan ini, karena setan menyukai jiwa yang rapuh, dan akan membuat dia mulai berprasangka buruk terhadap keadilan Allah SWT. Kejadian ini sangat tidak dianjurkan, karna mau bagaimana pun, Allah SWT. menciptakan manusia di dunia ini berpasang-pasangan. Lalu, tetap yakinlah terhadap janji Allah itu, jika kita sudah menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT. namun Allah SWT. belum memberikan jodoh, maka sabar saja dalam menantinya, insya Allah, Allah akan memberikan sesuatu yang indah tepat pada waktunya.
            Perbanyaklah amalan-amalan sunah terhadap Allah, karena Allah menyukai mereka yang terus mendekatinya. Jika kita meminta hal-hal yang sangat banyak kepada Allah SWT. namun kita tidak beribadah yang benar kepadanya, maka apa kita pantas? Anggaplah doa itu adalah surat yang akan kita kirimkan terhadap Allah SWT. dan amalan-amalan kita itu adalah kurirnya.
            Dan pada akhirnya, jika kita telah menjadi insan yang taat terhadap perintah Allah SWT. pasti akan datang banyak wanita-wanita shalehah, ataupun pria-pria saleh yang akan meminang kita.

 KESIMPULAN

            Kesimpulan dari laporan buku ini adalah, buku yang berjudul “Udah Putusin Aja” ini adalah buku yang berisi tentang bagaimana hukumberpacaran di dalam Islam, dan menjelaskan bagaimana pacaran itu dapat merugikan generasi muda. Dapat merusak kesucian dan martabat perempuan. Dan buku ini juga memberi saran bahwa pernikahan adalah jalan terbaik untuk meredam zina dan meminta ridha Allah, namun pernikahan ini dibarengi dengan setumpuk konsekuensi dan tanggung jawab. Jadi, sudah sepantasnya bagi generasi muda yang membacanya untuk benar-benar menjaga diri, dan membentengi diri dari hal-hal yang negatif dan dapat memjerumuskan ke dalam dosa maksiat yang besar dan dilaknat Allah SWT.
            Buku ini sangat baik untuk dibaca, karna buku ini dapat membawa kebenaran, dan cahaya rahmat Allah SWT. ditengah perilaku para remaja di zaman sekarang yang sudah sangat melanggar hukum Islam. Dan buku ini juga mengingatkan kepada semua yang membacanya terhadap aturan-aturan Allah SWT. yang menjaga kita, dan membingbing kita ke rahmat, ridha, dan surganya. Penampilan buku ini juga sangat menarik, apalagi dengan visual bukunya yang sangat ekspresif, dapat membuat semangat membacanya serta dapat menyampaikan materi yang akan disampaikan dengan baik.
            Namun kelemahannya adalah,  ada remaja-remaja yang malah takut membaca buku ini karena takut untuk putus dari pasangannya.
            Manfaatnya membaca buku ini sangat banyak ,mengingatkan tentang larangan-larangan Allah, mengetahui betapa mulianya Allah dengan segala aturan-aturannya, dan betapa besar kasih sayang Allah karena telah menganugrahkan ikatan pernikahan yang sangat mulia dan dapat memberi berkah yang sangat berlimpah bagi insan yang menjalaninya.

PENUTUP

            Saya rasa sekian dari laporan membaca buku saya. Saya minta maaf jika di laporan membaca buku ini terdapat sangat banyak kesalahan dan kekurangan yang menghiasinya. Saya harap laporan membaca buku ini dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya, saran dan pesan mohon disampaikan demi kebaikan, sekian, trimakasih,  wassalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh.




                                                                                     23 November 2014

                                                                                               
                                                                                                Penulis

Daftar Pustaka
                                                                                                                  
Siauw, Felix Y. 2013. Udah Putusin Aja. Bandung.mizania




                                                        LAMPIRAN  




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar